Isra'
Mikraj
Sumber_Gambar |
Disebagian kalangan masyarakat Isra' Mikraj merupakan
satu peristiwa yang tampak sama padahal dua peristiwa yang berbeda.
Artikel blog ini akan menjelaskan beberapa hal yang dapat dijadikan
pengetahuan terkait peristiwa Isra' Mikraj. Berikut penjelasannya :
Isra' Mikraj adalah dua bagian dari perjalanan yang
dilakukan oleh nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Peristiwa
ini adalah salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada
peristiwa ini nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan
shalat lima waktu sehari semalam.
Letak perbedaan antara Isra' dan Mikraj adalah
dalam Isra', Nabi Muhammad “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari
Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mikraj Nabi Muhammad
dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat
tertinggi, disinilah beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT
untuk menunaikan Shalat lima waktu.
Sumber_Gambar |
Kisah perjalanan menuju langit
Setelah peristiwa isra' selesai, yaitu dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsa, kini Rasulullah SAW harus melanjutkan
perjalanan menuju langit yang disebut dengan mi'raj. Bisa dikatakan,
perjalanan malam (Muhammad's night journey to sky and heaven) mirip
seperti wisata ke angkasa dan semesta yang dihiasi dengan taburan
bintang-bintang, bulan, planet, dan galaksi.
Bedanya, perjalanan malam Muhammad SAW adalah
menunaikan tugas spiritual untuk bertemu dengan Allah SWT untuk
kemudian disampaikan kepada umatnya.
Kisah bertemu para nabi, surga dan neraka
Peristiwa penting dalam perjalanan di langit
sebelum bertemu Allah SWT, Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam As di
langit pertama, ketemu Nabi Isa As dan Nabi Yahya As di langit kedua,
bertemu Nabi Yusuf As yang gantengnya seperti bulan di antara
bintang-bintang di langit ke tiga.
Selanjutnya,
Rasulullah saw bertemu dengan Nabi Idris As pada langit ke empat,
Nabi Harun As di langit kelima, Nabi Musa As di langit ke enam, dan
Nabi Ibrahim As di langit ketujuh. Perjalanan di langit pertama, Nabi
Muhammad SAW melihat sesuatu yang mengerikan di sebelah kiri dan
hal-hal yang bahagia di sebelah kanan. Itu merupakan gambaran surga
dan neraka.
Diceritakan,
suatu ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang dengan
perut yang besar yang dipenuhi dengan ular. Isi perut bisa dilihat
dari luar. Malaikat Jibril menjelaskan, mereka adalah manusia yang
suka memakan riba.
Riba
adalah semacam bunga dalam dunia perbankan modern. Namun, riba lebih
ditekankan pada rentenir yang meminjamkan dengan bunga berlebih
hingga "mencekik leher" orang yang dipinjami uang. Bukan
niat membantu dengan meminjami uang, tetapi justru menjebak dengan
bunga untuk keuntungan pribadi semata yang sebesar-besarnya.
Muhammad
SAW juga melihat pemandangan mengerikan sebagai gambaran neraka di
mana ada orang-orang yang dagingnya dipotong-potong lalu diminta
untuk memakannya. Jibril AS pun menjelaskan, mereka adalah
orang-orang yang suka menggunjing, ghibah, menjelek-jelekkan orang
lain atau "ngrasani" yang diibaratkan memakan daging
saudara sendiri.
Sampai
di langit 7, Nabi Ibrahim berkata. Setidaknya begini, "Kabarkanlah
bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, airnya tawar dan tanaman
surgawi adalah subhanallah walhamdulillah walailahaillallah
wallahuakbar."
Beliau
juga berkata, "Perintahkan umatmu untuk banyak-banyak menanam
tanaman surga. Tanaman surga adalah (dzikir) la hawla wala quwwata
illa billah."
Kisah Sidratul Muntaha
Sampai
akhirnya perjalanan panjang Muhammad SAW sampai ke Sidratul Muntaha.
Gambaran di sana, terdapat sebuah pohon yang besarnya tiada terkira.
Di bawahnya, muncul sungai air jernih nan menawan di mana airnya
tidak akan berubah baik bau, warna maupun rasa. Ada pula sungai susu
yang putih bersih dan elok dipandang.
Ada
juga sungai madu yang mengalir jernih. Di sana juga dihiasi dengan
permata zamrud (semacam batu akik termahal). Namun, sesungguhnya
gambaran itu tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata maupun deskripsi.
Keindahannya jauh lebih indah dari apa yang ditulis atau
dikata-katakan.
Dalam
suatu riwayat, setelah Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka
dalam perjalanan Isra' Mi'raj, maka untuk kedua kalinya beliau
diangkat menuju Sidratul Muntaha. Di sana, malaikat Jibril mundur
sehingga baginda Rasulullah sendirian untuk bertemu, "bertatap
muka" atau berjumpa dengan Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
Di
sebuah singgasana yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat apapun,
tempat di mana tidak seorang atau makhluk pun bisa berdiri di sana,
Rasulullah SAW dan Tuhan Semesta Alam bertemu. Nabi pun seketika
bersujud di hadapan-Nya.
Dalam
Hadits Riwayat Muslim, kemudian Islamcendekia.com secara singkat
menjelaskan, Allah SWT memerintahkan Muhammad SAW dan umatnya untuk
melakukan shalat 50 waktu dalam sehari semalam.
Lantas
Rasul turun ke langit keenam untuk bertemu Nabi Musa. Di sana, Nabi
Musa meminta agar Muhammad SAW meminta keringanan. Baginda naik lagi
bertemu Allah SWT dan akhirnya dikurangi 5 menjadi 45. Baginda pun
turun lagi bertemu dengan Nabi Musa AS. Begitu seterusnya hingga
akhirnya sampai sholat lima waktu. Namun, Nabi Musa masih menyarankan
agar dikurangi. Baginda SAW pun malu untuk bernegosiasi dengan Allah
SWT lagi.
Peristiwa
itulah yang menjadi cikal bakal, sejarah, asal-usul munculnya aturan
sholat dalam agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Setelah itu,
beliau turun kemudian naik kendaraan buraq hingga kembali ke Kota
Mekah. Saat itu, fajar masih belum tiba.
Pagi
harinya, beliau memberitahu mukjizat agung tersebut kepada umatnya.
Namun, mereka justru banyak yang mendustakan. Ada pula yang
mengatakan Muhammad sudah gila, tukang sihir atau semacamnya. Orang
pertama kali yang percaya dengan peristiwa Isra' Mi'raj adalah Abu
Bakar sehingga mendapatkan gelar As Shiddiq.
Sumber_Gambar |
Makna
Isra Miraj dan hikmahnya
Ada
banyak makna dan hikmah yang bisa dipetik dari kisah perjalanan malam
(night journey) Isra' Mikraj.
Pertama,
tentu munculnya kewajiban shalat bagi setiap pemeluk agama Islam atau
umat Muslim. Meski kewajiban, sebaiknya jangan terpaksa menjalankan
sholat karena ujungnya tidak ikhlas. Jalani shalat sebagai sebuah
kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya yang sudah mendapatkan
perintah untuk menunaikan sholat.
Hikmah
selanjutnya, Nabi Muhammad SAW diberikan gambaran surga dan neraka
sebagai balasan bagi setiap perbuatan manusia yang hidup di dunia.
Orang yang baik, surga adalah balasannya. Sebaliknya, orang yang
jahat, berzina, membenci orang lain, suka menggunjing atau memfitnah, memakan riba,
serakah, kejam, dan perbuatan-perbuatan tidak terpuji lainnya adalah
neraka balasannya.
Bagaimana
agar kita bisa selamat dari siksa neraka? Nabi Muhammad SAW sudah membawa
Islam untuk kita lengkap dengan petunjuknya, Al-Qur'an. Ikutilah
petunjuk itu dengan ilmu pengetahuan yang cukup sehingga kita bisa
menikmati indahnya surga dan dapat menghindari siksa neraka.
Namun,
sebaiknya kita berbuat baik bukan karena surga dan negara, melainkan
ikhlas dari hati yang paling dalam karena Allah SWT. Dengan hati dan
kesadaran yang ikhlas berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk
itulah, Allah secara otomatis akan menyediakan surganya kepada
hamba-Nya.
Kisah
Isra Miraj dalam Alquran
Peristiwa
nyata perjalanan malam Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dijelaskan
dalam Al-Qur'an Surat Al Isra ayat 1. Tidak dijelaskan
secara terperinci dalam surat tersebut. Dalam Alquran, sejarah Isra'
Mikraj hanya dituliskan, setidaknya terjemahan bahasa Indonesia
begini, "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya
(baca: Muhammad) pada suatu malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil
Aqsa yang Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami perlihatkan
kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Dia
adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat."
3 Video Pendukung terkait “Isra' Mikraj” :
Sumber
Video 1
: https://www.youtube.com/watch?v=AF0waZtNCo4
Video_1 : Kajian Sejarah Nabi Muhammad- Peristiwa Isra Miraj - Ustadz
Abdullah Zaen, MA
Sumber
Video 2
: https://www.youtube.com/watch?v=ukTnLwgg8Qo
Video_2
: Khazanah 2013.06.06 O - Isra' dan Mi'raj
Sumber
Video 3
: https://www.youtube.com/watch?v=PJxfGB_j6e4
Video_3
: Isra' Mikraj
* Semoga Bermanfaat...
Sumber
Info :
0 komentar:
Posting Komentar